Free

Free

Dreams

Dreams

Teach

Teach

Digital Native

Digital Native

Labels

Si Kancil Nyidam Timun

Kamis, 06 Januari 2011


Here, I want to show you that this story tells about mouse dear steal cucumber from point of view Orang-orangan ladang. I think, this story is familiar, however it will be different if we use different point of view. It is like when we look at something with six thinking hats. yaa I think, this story is spesial edition to remind us to think somehing from all sides or point of views.
This is the story...:-)

Senja itu, matahari sebentar lagi pulang keperaduannya. Terdengar rintihan manja orang-orangan ladang (OOL) dari kebun pak tani. “ huh, sungguh letih hari ini, matahari senantiasa tersenyum manis kepadaku. Capek uei, tiap hari kerja jadi satpam di kebun pak tani”.
Meski begitu OOL tak pernah menyesali nasipnya, dia tulus melakukan itu untuk membantu pak tani yang senantiasa merawat baju dan topinya. OOL berjanji akan menjaga kebun pak tani, karena OOL tak tega melihat pak tani sedih, terlebih meneteskan airmata ketika melihat hasil panenya habis digondol kancil beberapa bulan yang lalu.

            Itu berawal ketika matahari berada diatas kepala, panas sekali. Ketika itu OOL melihat seekor kancil yang sedang hamil muda dan ditinggal mati oleh suaminya, nampaknya kancil itu nyidam pengen makan yang seger-seger. Dari kejauhan OOL melihat kancil itu terus memandang kearahnya. “aduh, kuharap kancil itu segera pergi setelah melihat tatapan ku yang menakutkan ini”, ujar OOL dalam hati. Oh, ternyata kancil itu justru semakin mendekat dengan  hati-hati dan penuh hasyrat melihat timun-timun itu. huh, apa yang bisa aku lakukan, kakiku kram, aku tak bisa mengusir kancil itu” teriak OOL dalam hati.  Akhirnya, OOL hanya bisa melihat penuh ketidakrelaan ketika kancil itu dengan rakusnya memakan semua timun-timun pak tani yang siap untuk dipanen. “dasar kancil rakus, nyidam-nyidam uei tapi jangan merugikan pak tani gitu dong. Coba minta izin untuk meminta beberapa timun ke pak tani, bukanya itu lebih baik”, protes OOL dalam hati.
            Perasaan bersalah menyelimuti OOL, terlebih ketika melihat pak tani marah dan meneteskan airmata. “uuugggghhhhhhh,,andai aku bisa bicara, maafkan aku pak tani tiak bisa menjadi satpam yang baik”, rintih OOL.  Waaa pak tani pintar juga, setelah beberapa hari melakukan observasi ditarik kesimpulan bahwa kancillah dalang dari semuanya.  Pak tani meletakkan rangkaian bunga mawar yang sudah diberi perekat ketangan OOL (itu sebagai jebakan untuk merayu kancil si janda muda yang tengah hamil itu). Pak tani juga mengoleskan perekat kesekujur tubuh OOL. Keesokan harinya, hari dimana sangat dinanti-nantikan oleh OOL untuk membalas sakit hati pak tani. 

Dari kejauhan Nampak kancil datang dengan mata yang berbinar-binar, ia pun semakin mendekat. Kali ini kancil tak langsung tergoda oleh timun-timun itu. Dia lebih tertarik melihat rangkaian bunga ditangan OOL. “asyik, dia menghampiriku”, teriak OOL lirih.

Hai, kamu siapa? Dari kemarin aku melihatmu hanya terdiam disini. Bunga-bunga ini untuk aku ya? Kok diem aja sih?” ucap kancil dengan tersenyum mesra. Karena penasaran kancilpun hendak mengambil rangkaian bunga itu, tapi tiba-tiba tangan kananya tak bisa lepas dari rangkaian bunga mawar itu. Eh, kalau suka bilang aja dong, ngak usah pegang-pegang, dasar cowok kurang ajar, lepasin tanganku!!!” teriak kancil. Karena kesal ia pun menampar OOL tapi tangan kirinya pun tak bisa terlepas . kemudian kancil itu menendang kaki OOS. Sampai akhirnya kancil itu kebingungan karena kedua tangan dan kakinya tidak bisa lepas ari badan OOL. Dalam hati OOS berucap, “hahahahahhaha, makanya jadi kancil jangan rakus dong, kecentilan lagi, hahahhahahha rasain, siapa saja yang menanam kejahatan pasti akan menuai kejahatan pula. Sebaliknya, siapa saja yang menanam kebaikan akan menuai hasil dari kebaikannya pula,hahahhahahahahha” teriak OOL  bahagia.

            Tidak lama dari itu, pak tani yang dari tadi sudah mengamati sikancil dan OOL. Dengan perasaan senang pak tani menangkap dan hendak membawanya pulang. Istrinya pasti senang sekali. Mereka bisa makan daging siang ini. Tiba-tiba “ Tuan, maafkan aku, aku ngaku salah. tolong lepaskan aku ya, kasihani aku tuan. Aku sedang hamil muda. Jika tuan membunuhku berarti tuan juga membunuh anakku yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa ini. Kumohon lepaskan aku tuan” iba kancil sambil menangis. Pak tani hanya terdiam, dia tak tega melihat kancil itu. Dalam hati OOL berkata “ iya, ya, kasihan kancil itu. Pak tani lepaskan saja deh, kasihan dia, suaminya sudah meningal dan sekarang dia tengah mengandung”.
Pak tani masih terdiam, kali ini ia menatap kearah OOL. Seolah mengerti apa yang baru saja dikatakan oleh OOL. baiklah kancil, saya akan melepaskanmu, saya tidak tega untuk membunuhmu dan anak yang ada dalam kandunganmu. Saya bisa merasakan kesedihanmu, terlebih sekarang istriku juga sedang hamil tua. Pergilah, dan berjanjilah untuk tidak mengulangi perbuatanmu lagi” ujar pak tani. Oh, terimakasih banyak tuan. Iya saya berjanji akan menjadi kancil yang baik, tidak akan mencuri timun lagi. Terimakasih tuan, terimakasih” jawab kancil sambil berlari menuju hutan.
OOL dan pak tani tersenyum simpul. Dalam hati mereka percaya bahwa tuhan akan bersama-sama orang yang sabar dan suka memaafkan.
By: Yani

Reference:
gambar: www.google.com

0 comments:

Posting Komentar

+ Get This Widget

^